Bukan Generasi Kepalang Tanggung

April 6, 2010

Saat ini sedang ramai diperbincangkan tentang kaderisasi di dalam gereja bagi orang muda Katolik (OMK). Selain penting bagi pewartaan karya penyelamatan Gereja, kaderisasi juga dirasa mendesak mengingat kompleksitas masalah yang ada di sekitar kita. Prioritas program pertama untuk OMK dalam Ardas Keuskupan Surabaya 2009-2019 adalah tentang kaderisasi (lihat box).

Namun apakah sesungguhnya arti “kader” itu? Read the rest of this entry »

OMK Harus Kritis Pada Globalisasi

April 6, 2010

“Menghadapi Tantangan Era Globalisasi yang Bertanggung Jawab, Siapa takut?” Itulah tema yang diusung oleh OMK Paroki St. Willibrordus Cepu dalam rangka perayaan tahun baru 2010 yang dilaksanakan pada 31 Desember 2009 lalu.

Globalisasi adalah kata yang sering kita dengar sejak dimulainya awal abad 21 ini. Pengertian yang paling umum dari globalisasi adalah dunia yang mengglobal alias terhubung satu sama lain, berkat kemajuan teknologi. Orang muda adalah penikmat, konsumen, pelaku sekaligus korban dari globalisasi dalam segala aspeknya. Read the rest of this entry »

Ia Membuat Segala Sesuatu Indah Pada Waktunya

April 6, 2010

Ayat di atas menjadi tema perayaan tahun baru 2010 yang diselenggarakan oleh OMK Paroki St. Maria Blitar. Perayaan tahun baru merupakan agenda akhir tahun yang rutin digelar oleh OMK Paroki St. Maria Blitar.

Tema tahun baru ini benar-benar menyadarkan para OMK untuk lebih bersabar dan pasrah diri akan semua doa-doanya. Karena Allah menjawab doa kita dengan tiga jawaban, yaitu: ya, belum, dan tidak. Kita harus sabar menunggu jawaban tersebut. Dengan menunggu, Allah membuat kita semakin kuat. Kita selalu mempedulikan hasil tapi Allah mempedulikan proses. Sayangnya, kita lebih sering kecewa jika doa-doa kita tidak dikabulkan. Padahal di balik itu semua, rencana Tuhan sangat indah dan luar biasa. Dan hal itu patut untuk dinanti-nantikan. Read the rest of this entry »

Menjadi Pewarta, Menjadi Indie

April 6, 2010

Pewartaan dalam Gereja Katolik memiliki beberapa bentuk yaitu pelajaran agama, katekese umat, atau homili. Dialog dengan agama lain juga oleh Gereja dinyatakan sebagai bentuk pewartaan yang sesuai dengan keadaan Gereja di tengah-tengah agama-agama di dunia. Pewartaan itu seluas Gereja sendiri, yang ingin membagikan pengalaman imannya dengan siapa saja yang ikut mencari kehendak Allah. (Iman Katolik, 1996, hal. 390).

Dalam perkembangannya, Gereja –lewat Konsili Vatikan II– menganjurkan media komunikasi modern seperti media cetak, film, radio, televisi dan sebagainya digunakan sebagai media untuk pewartaan Injil. Pada awal tahun ini, Paus Benediktus menerbitkan pesan untuk Hari Komunikasi Sedunia ke-44 yang jatuh pada bulan Mei mendatang. Paus menulis, “para imam ditantang untuk mewartakan Injil dengan menggunakan generasi teknologi audiovisual yang paling mutakhir (gambar, video, fitur animasi,blog dan website). Read the rest of this entry »

Perubahan

April 6, 2010

Perubahan. Satu kata atau satu keadaan yang sering kali membuat kita shock menghadapi suatu keadaan baru, mungkin bingung, atau bahkan bagi banyak orang menguntungkan, namun tak jarang justru merugikan beberapa orang yang lain.

Hal mendasar yang perlu kita renungkan bersama adalah bahwa perubahan seringkali merupakan jawaban yang paling tepat ketika di dalam perjalanan suatu proses terjadi suatu gap atau kesenjangan yang cukup lebar antara harapan dan kenyataan yang lazim kita sebut “masalah”.

Mari kita mencoba masuk ke dalam apa yang akan kita bahas pada tajuk kali ini. Kita dapat bersama-sama melihat dan merasakan begitu banyak dan kompleksnya masalah yang dihadapi oleh OMK kita saat ini. Bukan hanya sekedar soal religiusitas yang menjadi masalah bagi OMK. Sebagai contoh, di kota kecil dengan 3 Paroki seperti Blitar misalnya, banyak sekali contoh kasus di luar hal-hal religiusitas yang membuat kita harus mengelus dada. OMK yang sekarang seharusnya peka terhadap lingkungan sosial di sekitarnya, nyatanya sama sekali tidak menunjukkan sikap peduli. Read the rest of this entry »

Mari Berani Bermimpi

April 6, 2010

“Mimpi adalah kunci, untuk kita menaklukkan dunia”. Kalimat ini adalah kalimat pertama lagu “Laskar Pelangi”. Lagu ini menjadi soundtrack film dengan judul yang sama. Lagu yang dinyanyikan grup band Nidji ini sama larisnya dengan film yang disutradari oleh Riri Reza dan novel yang ditulis oleh Andreas Herata. Tiga serangkai lagu, novel dan film ini menempati posisi pertama di chart lagu dan film serta buku terlaris di Indonesia selama berminggu-minggu.

Topik utama dari tiga karya seni (novel, film dan musik) ini adalah tentang keberanian bermimpi. Diceritakan bahwa Andreas Herata (yang dalam film dan novelnya memakai nama Ikal) adalah seorang pemuda dari provinsi Bangka-Belitung yang menempuh pendidikan dalam kondisi terbatas, mengingat kota tempat tinggalnya adalah daerah tertinggal, namun berani membangun mimpi atas hidupnya dan memperjuangkannya hingga terwujud. Read the rest of this entry »

Peka, Mandiri dan Terlibat

December 14, 2009

Tiga kata kunci yang menjadi judul tulisan ini berasal dari rumusan Visi Komkep 2005-2009 (rumusan lengkap ada di Horda September 2009).

Ketiga kata ini bukan kata yang pasif melainkan aktif. Artinya, ini bukan semangat yang kita bawa sejak lahir, melainkan semangat yang perlu ditumbuhkan terus-menerus seiring dengan kedewasaan kita. OMK yang memiliki tiga semangat ini tentulah OMK yang telah banyak berlatih mengolah diri, berefleksi dan dengan tekun dan penuh kesadaran terus berupaya memupuk semangat ini sebagai roh untuk beraktivitas. Read the rest of this entry »

Visi Misi Adalah

December 14, 2009

Bahasa Indonesia menyerap kata “visi” dari bahasa Inggris vision. Dalam khazanah bahasa, kata vision itu sendiri memiliki beberapa interpretasi.

Yang pertama, visi berarti gambaran mental. Sebuah ide atau gambaran mental mengenai sesuatu hal; sebuah pengalaman dimana seseorang mampu melihat hal-hal yang secara nyata tidak eksis, biasa-nya orang yang mengalami hal ini sedang memikirkan hal-hal spiritual, berada dalam pengaruh obat, atau mengalami gangguan mental. Read the rest of this entry »

Melihat Kemiskinan Dengan Lebih Terang

December 14, 2009

Kesan pertama pada film yang berdurasi 81 menit ini adalah ngeri. Bagaimana tidak ngeri? Di balik begitu anggun dan menariknya jalanan Malioboro dan kota Jogjakarta yang berpredikat kota wisata itu, ternyata tersimpan demikian kejam dan menyedihkan kisah hidup sebagian orang kelas bawah yang selama ini lepas dari pandangan mata awam. Bisa jadi, ini merupakan sebuah tamparan keras yang patut dipublikasikan kepada banyak pihak sehingga dapat dilakukan tindakan lebih lanjut terhadap kisah-kisah serupa di kota-kota lain. Read the rest of this entry »

Kaleidoskop Komkep 2009

December 14, 2009